Pages

Thursday, May 5, 2011

a writer-wannabe :D


Buzz!!!

Suara khas itu mengiringi munculnya sebuah window YM di laptopku. Aku seketika tertawa ketika membaca message di dalamnya.

“Mbak Ofi, tadi ceritaku kalo mo dijadiin cerita fiksi minta tolong dikaburkan ya... Saya malu..”

Hahahaha.. aduh, aku jadi seperti orang gila tertawa-tawa sendirian di dalam kamar. Lagi-lagi, ini adalah ‘permohonan’ yang ke-sekian dari orang yang berbeda. 


Ya,ya.. belakangan ini aku lagi lumayan ‘rajin’ menulis fiksi, dan kemudian ku-publish di notes FB-ku. Sebenarnya dari dulu aku suka menulis, termasuk fiksi. Tapi baru belakangan ini hobi yang satu itu kembali kutekuni. Sebagai selingan di antara tulisan-tulisan yang bersifat ‘wajib dan serius’, seperti paper dan assignment lain yang menggunung, selain – tentu saja – thesis :D

Awalnya fiksi yang ku-publish di notes FB itu adalah fiksi pendek, based on true story dari salah satu teman perempuanku. Kebetulan cerita tentang teman ini lumayan ‘happening’ di antara teman-teman Indonesia. Tentu saja aku minta ijin dulu kepada yang bersangkutan sebelum mem-publish-nya. Dengan embel-embel, “aku bikin cerita tentang kamu nih.. buat lucu-lucuan aja sekaligus kenang-kenangan buatmu,” maka ijin publikasi pun kukantongi :D

Berhubung niatnya dari awal memang buat lucu-lucuan, iseng-iseng dan sekedar selingan, maka setting dan nama tokoh di dalam cerita pun kubuat mirip. Cuma jalan ceritanya saja yang agak kumodifikasi, biar seru :D. Dan ternyata, sambutan teman-teman di FB pun lumayan heboh. 

Tadinya aku cuma berniat untuk menjadikannya satu cerpen saja, tapi ternyata aku jadi ‘ketagihan’, hingga membuatnya menjadi semacam serial fiksi pendek tapi bersambung. Sengaja aku tidak menulis panjang-panjang sekaligus di dalam satu postingan,agar pembaca tidak merasa bosan dan capek. Juga, biar mereka penasaran (Ngeles nih, padahal aslinya ideku lagi mentok.. :D).

Aku senang, karena ternyata temanku si pemilik true story ini suka dengan cerita yang kutulis. Bahkan dia (juga beberapa teman) memintaku untuk melanjutkan serialnya. 

Bermula dari situ, muncul beberapa request dari teman-teman untuk dibikinkan cerita. Walah.. padahal aku cuma penulis abal-abal.. dan baru dalam tahap writer wannabe yang keseringan mengkhayal di sela-sela kementokan ide mengerjakan paper dan thesis :D. Malah sebenarnya aku agak-agak tidak pede dan malu untuk mempublish tulisan-tulisan nggak jelasku itu. Apalagi seorang teman pernah berseloroh,

“Nggak ada kerjaan ya..? Nih, kerjain thesis saya aja kalo kurang kerjaan..”

Hehehe.. namanya juga refreshing..

Jadi begitulah, ada teman yang minta dibikinkan cerita, tapi ada pula yang mulai ‘khawatir’ kalau-kalau ceritanya kujadikan cerpen nggak jelas, seperti kejadian YM di atas tadi. 

Seorang teman yang lain juga beberapa kali mewanti-wantiku, 

“Please.. kalo mau ditulis jangan terlalu kentara yaaa.. Aku kan nggak enak sama cewek itu. Lagian ntar istriku baca dan dia bisa nebak. Berabe..” 

Hahaha..  makanya jadi suami jangan suka aneh-aneh..  Rupanya dia khawatir karena kami sering beramai-ramai meledek tindak-tanduknya yang seperti orang sedang jatuh cinta lagi.

Don’t worry.. I’m just a writer-wannabe :D


(Rotterdam, 5 Mei 2011)

2 comments:

  1. haai jeng ofi :p wah kayaknya seru tuh serial pendeknya, aq add kamu yak di fb

    ReplyDelete
  2. @meli: haha.. sebenernya biasa2 aja.. secara masih amatiran.. :D

    ReplyDelete