Pages

Wednesday, July 4, 2012

Memilih Susu untuk Sang Buah Hati

“Bun, jangan lupa ntar pulang kantor mampir beli susu Nadaa lho.”

Pagi-pagi Nadaa – putri sulung saya sudah mewanti-wanti.  Hari ini dia terpaksa absen minum susu karena stok susu di rumah sudah habis dan kemarin saya lupa membelikannya.

Bicara tentang susu, saya jadi ingin berbagi di dalam blog ini tentang susu anak-anak saya yang sedang dalam masa pertumbuhan itu. 

Sebagai ibu dari dua orang anak (Nadaa – 8 tahun dan Hilmy – 3 tahun), masalah kesehatan dan pertumbuhan anak tentu merupakan hal yang penting dan menjadi concern saya. Salah satunya adalah dengan membiasakan anak-anak untuk meminum susu setiap hari.


Masalahnya adalah, seperti yang saya lihat di sekitar saya, seiring dengan bertambahnya usia, minat anak-anak untuk mengkonsumsi susu biasanya mulai berkurang. Ketika anak beranjak besar, biasanya sudah ogah untuk minum susu.

Terus terang hal ini juga sempat terjadi pada saya. Selalu timbul rasa eneg dan sedikit mual jika minum susu. Tapi mengingat pentingnya susu, saya mensiasatinya dengan minum susu cair (UHT) dalam keadaan dingin setelah disimpan di dalam kulkas. Bagi saya, rasa dinginnya yang segar bisa mengurangi efek eneg dan mual yang saya rasakan.

Nah, kalau untuk anak-anak triknya bagaimana dong? Terus terang  saya tidak terlalu terpengaruh pada merk susu yang mahal. Bagi saya yang penting adalah kandungan nutrisi di dalamnya dan -- tentu saja -– rasanya; apakah anak-anak menyukainya atau tidak.

Mengapa saya menempatkan soal “rasa” ini ke dalam faktor yang cukup penting dalam pemilihan susu untuk anak saya? Ya, karena jika anak-anak tidak menyukai rasanya, mereka akan merasa terpaksa dalam minum susu, bahkan bisa jadi lama-lama akan tidak mau minum susu lagi. Sayang, bukan?

Untungnya ada Frisian Flag, produsen susu yang selalu penuh inovasi. Inovasi Frisian Flag tidak hanya dalam hal kandungan nutrisi yang lengkap, tetapi juga variasi produknya yang beragam, termasuk rasanya yang sangat disukai anak-anak saya. Si Sulung Nadaa yang memiliki banyak aktivitas di sekolahnya klop dengan Frisian Flag Energo coklat, sedangkan Hilmy yang masih balita cocok dengan Frisian Flag 123.

Bahkan kabarnya sekarang ada inovasi terbaru dari Frisian Flag, yaitu penambahan Isomaltulosa ke dalam susu pertumbuhan (Frisian Flag 123 dan 456) untuk melengkapi nutrisi yang terkandung di dalamnya. Isomaltulosa ini merupakan nutrisi berbasis karbohidrat yang telah teruji klinis dapat memberikan manfaat positif terhadap kinerja kognitif anak, terutama konsentrasi dan daya ingat. Wah... tentu ini kabar gembira bagi saya; yang memberikan susu Frisian Flag untuk anak-anak saya yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Oh ya, beberapa teman sesama ibu-ibu seringkali khawatir dengan keamanan susu yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka. Saya pun merasa “terusik” dan berusaha mencari tahu, apakah susu yang selama ini dikonsumsi anak-anak saya aman. Setelah browsing di website resmi Frisian Flag, saya merasa tenang karena di situ disebutkan bahwa Frisian Flag telah komit agar semua produknya bebas dari ancaman mikrobiologi, kimia dan fisik, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga distribusi. Lebih dari itu, Frisian Flag juga telah memperoleh berbagai sertifikasi internasional, antara lain dalam hal quality control dan food safety system.

Last but not least, susu Frisian Flag juga sudah teruji kehalalannya dan mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Logo halal juga jelas-jelas tercetak dalam setiap kemasannya. Wah, berarti selain inovatif dan sehat, susu Frisian Flag juga aman dikonsumsi sesuai syariah. Sehat di raga, tenang di jiwa.

Dengan semua keunggulan dan kualitas Frisian Flag, saya semakin mantap menjatuhkan pilihan kepada produk-produk (susu) Frisian Flag untuk mendukung pertumbuhan putra-putri saya.  Karena sebagai ibu, saya menginginkan yang terbaik untuk buah hati saya, yaitu “Susu Inovasi Yang Sehat dan Halal Untuk Pertumbuhan Anak“.

Terimakasih Frisian Flag!


(Tulisan ini diikutkan dalam Kontes Blog "Halal is My Life")

1 comment: