Pages

Tuesday, October 1, 2013

(6) Akhirnya Opname Juga

Postingan sebelumnya:


Jadi akhirnya malam itu juga, Kamis tanggal 26 September 2013, sekitar pukul setengah sepuluh, saya membawa Nadaa ke rumah sakit.

Sebenarnya kasihan juga melihat Nadaa harus ditusuk lagi lengannya untuk diambil darah dan diinfus (lagi), tapi daripada galau dan bingung rawat sendiri di rumah. Sedihnya lagi, kamar utama yang dipesan sebelumnya sudah keburu terisi. Nadaa terpaksa harus berbagi kamar dengan seorang pasien lainnya, di kamar Kelas I. Hilmy pun terpaksa tidur di tikar bersama saya.

Oleh perawat saya ditanya, Nadaa sudah diberi suntikan apa saja, karena ternyata di rujukan dari Dokter R tidak tertulis secara rinci status medis Nadaa dan obat apa saja yang diberi. Hanya tertulis DB dan terapi injeksi. Injeksinya apa saja? Saya hanya bisa menjawab: antibiotik, anti radang, dan vitamin, seperti jawaban Suster I kepada saya tempo hari. Antibiotik apa? Entahlah. Ah, sekali lagi saya kecewa terhadap Dokter R.

Saya pun agak menyesali keadaan. Jika saja sejak awal saya langsung membawa Nadaa ke RS dan tidak usah menuruti anjuran Dokter R untuk home-care, tentu Nadaa mendapat kamar utama yang lebih nyaman sesuai yang dipesan. Tentu tidak akan ada injeksi antibiotik yang ‘tanda-tanya’ dan kemungkinan bisa tidak tuntas pemberiannya. Tentu Nadaa tidak akan kesakitan karena harus mengulang tusukan infus dan pengambilan darah. Dan serentetan ‘jika saja’ dan ‘tentu’ lainnya..

Ohya, satu lagi yang membuat saya kecewa. Di rumah, Dokter R menganjurkan Nadaa untuk mengkonsumsi P****iSweat dan jus jambu. Ternyata di RS, Nadaa dilarang minum kedua jenis minuman tersebut, karena selain DB dia juga menderita typhus. Sedangkan minuman tadi rasanya asam sehingga bisa melukai ususnya yang sedang ‘bermasalah’. Nah lho.

Bagaimanapun, saya masih harus bersyukur karena kondisi Nadaa tetap stabil, tidak panas lagi, hanya terlihat sedikit lemah karena kesakitan di lengannya dan kurang istirahat malam hari itu. Alhamdulillah besok malamnya (Jumat malam), Nadaa bisa berpindah ruang perawatan ke kamar utama. Lebih nyaman, lebih private, istirahatnya pun bisa lebih tenang.

Ya, ya. Fainna ma’al ‘usri yusroo. Bersama kesulitan, ada kemudahan.

(bersambung)

Sambungannya ada di link berikut: (7) Alhamdulillah, di Rumah Lagi

No comments:

Post a Comment