Pages

Wednesday, November 6, 2013

Ujian Sertifikasi PBJ, Mending Lulus atau Tidak?



(sumber: dok. pribadi)

<p>Pengen cerita soal ujian yang saya ikuti tempo hari.


Jadi begini. Ceritanya Selasa 29 Oktober kemarin saya diutus kantor untuk ikut ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ). Ujian secara online gitu, di sebuah SMK Negeri.


Jadwalnya jam 1 siang, tapi berhubung sistemnya sempat error,  maka ujian ditunda jam 3 sore. Saya yang sudah datang jam setengah 1, balik kantor dulu, dan datang lagi ke lokasi ujian jam 3 kurang. Setelah sholat asar di musholla SMK dan paraf daftar hadir, saya langsung masuk ruang ujian. Di dalam ruangan para peserta ujian sudah duduk menghadap komputer masing-masing.


Tau-tau, entah kenapa, peserta ujian disuruh pindah ke ruangan sebelah. Kacau nih ujiannya, batin saya. Udah gitu, baru mulai mengerjakan soal, belum sampe 10 nomor, eeeh mati listrik. Wah, makin tidak konsen lah saya, mikirin anak-anak di rumah yang bakalan lama nunggu bundanya pulang. Setelah kurleb setengah jam, listrik menyala lagi. Ujian pun dilanjutkan.


Soal ujian sertifikasi PBJ ada 90 nomor, terdiri dari soal benar-salah 25 nomor, sisanya pilihan ganda. Ujian sertifikasi ini dikenal cukup sulit. Dengar-dengar nih ya, ‘secara turun temurun’ dari sekian banyak peserta ujian sertifikasi PBJ, yang lulus cuma sedikit. Biasanya di bawah 30% per periode ujian. 


Nah padahal proses pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah tuh butuh ‘pejabat pembuat komitmen’ (PPK) dan ‘pejabat pengadaan’ atau ‘unit layanan pengadaan’ (ULP) yang anggotanya harus bersertifikat lulus ujian sertifikasi PBJ. (Secara simpelnya gini: pejabat pengadaan / ULP bertugas untuk melaksanakan proses pelelangan, dari pengumuman sampai dengan didapatkan pemenang lelang. PPK bertanggungjawab atas pelaksanaan proyek yang dilaksanakan oleh si pemenang lelang tadi).

Pastikan proses PBJ berjalan dengan 'bersih'
(sumber: modul PBJ - LKPP)

Tapi tanggung jawab sebagai PPK atau anggota ULP dan pejabat pengadaan lumayan berat euy. Terjepit antara kemauan atasan, para rekanan (kontraktor, konsultan, supplier, dll), dan idealisme. 

Sebetulnya jika tidak menyangkut atasan -- dan para ‘mafia’ rekanan yang ingin mendapatkan proyek instansi/pemda -- sih ringan-ringan saja menjalani idealisme. Tinggal mengikuti aturan dan prosedur, maka amanlah kita. Masalahnya seringkali atasan dan rekanan bersikap 'semaunya' demi kepentingan mereka. Nah, jika terseret kasus dugaan korupsi seperti suap, mark-up dan sebagainya, resikonya berat. Bisa kena sanksi administrasi, denda, bahkan penjara. Na'udzubillahimindzalik.

Karena beratnya tanggung jawab dan resiko sebagai PPK dan anggota ULP itulah, banyak yang enggan lulus ujian sertifikasi PBJ. Ya, soalnya biasanya yang lulus-lulus itu bakal ditunjuk instansinya masing-masing untuk menduduki posisi-posisi tadi. Itulah makanya beredar semacam joke bahwa kalo disuruh atasan untuk ikut ujian sertifikasi PBJ ya ujian aja.. tapi jangan dilulusin, hehe.


Kembali ke cerita saat ujian, saya mengerjakannya dengan agak-agak ilfil karena beberapa insiden tadi (ditunda, pindah ruangan, mati lampu). Tapi walau demikian, saya tetap berusaha mengerjakan sungguh-sungguh, karena sepertinya ‘serius menghadapi ujian’ itu sudah settingan default di diri saya. Berasa nama baik tercoreng gitu, kalo nggak lulus, hihi *lebay* :D 


Dan.. ternyata saya lulus. Karena ujiannya online, hasil lulus / tidaknya langsung terpampang di layar komputer masing-masing begitu kelar ujian. 

Lulus :)
(sumber: dok. pribadi)

Saya antara senang dan tidak senang bisa lulus ujian sertifikasi PBJ. Senang karena alhamdulillah bisa melewati tantangan soal-soal ujian, sekali tembak pula. Tapiii di sisi lain, tidak senang kalo nantinya didapuk jadi anggota ULP atau pejabat pengadaan di kantor (iyaa, istilahnya memang ‘pejabat’ gitu :P). Berat..


Yah, begitulah. Semoga semuanya aman-aman saja, aamiin. Paling tidak saya tidak harus mengulang ujian lagi seperti salah satu bos di kantor. Dua kali ujian nggak lulus-lulus juga. Kata beliau sih, “Malu saya.” :D</p>

8 comments:

  1. Yah, begitulah. Semoga semuanya aman-aman saja, aamiin.selamat lulus ujian pertama mak. ujian sebenarnya ada di lapangan saat jadi 'pejabat'...semoga juga lulus amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin.. makasih doanya, makasih juga udah mampir ya mbak :)

      Delete
  2. Yay.. yang penting lulus mak hehehe...
    Lebih hebat ketimbang si boss dong hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi.. mungkin karena bos udah tua mak.. *huss :D

      Delete
  3. tetap pegang teguh idealita.... smoga bermanfaat bagi semuanya.... Insya Allah kalau didapuk jd ULP/PPK, anggap sj segala konflik itu ujian utk menjalankan amanah dengan baik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. siap.. insyaAllah.. makasih yaaaa. tp kok anonim sih.. :)

      Delete
  4. Selamet mak :D

    Aiih, buat saya itu keren mah :D

    ReplyDelete
  5. Mbak saya ingin sekali bisa lulus ujian PBJ kalo mbak ada saran dan bahan belajar bisa bantu saya kirim ke fuad_rantau80@yahoo.co.id
    Mohon dibantu ya mbak

    ReplyDelete